FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
NILAI PERUSAHAAN SUBSEKTOR
PERBANKAN PADA BEI DALAM MENGHADAPI
MEA
Oleh
:
Switli
Repi
Sri
Murni
Decky
Adare
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Universitas
Sam Ratulangi Manado
e-mail:
switlyr@gmail.com
Abstrak
Nilai perusahaan merupakan harga
pasar per saham berbanding dengan nilai buku per saham, dengan semakin
tingginya harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR dan NPL. Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh ROA,
ROE, Risiko Perusahaan, LDR, NPL terhadap Nilai Perusahaan, secara
simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan sampel 14 perusahaan
diperoleh melalui metode purposive sampling. Teknik analisis data
menggunakan regresi berganda yang
sebelumnya di uji dengan asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan secara
simultan ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, dan NPL berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial ROA berpengaruh
positif dan signifikan, terhadap nilai perusahaan, ROE berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Risiko Perusahaan dan LDR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan NPL berpengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan sebaiknya
memperhatikan ROE, dan NPL, karena dapat berdampak pada Nilai
Perusahaan.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tujuan
yang ingin dicapai melalui Masyarakat Ekonomi Asean, adalah aliran bebas
barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih
bebas. Berdasarkan Keputusan Presiden NO.6/2014, tentang peningkatan daya saing
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean,
pemerintah Indonesia sudah menyiapkan pengembangan sektor industri
perbankan, agar bisa bersaing dalam pasar bebas ASEAN, Perbankan yang memiliki
fungsi sebagai lembaga intermediasi diharapkan mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor
produktif dengan suku bunga yang bersaing. Subsektor perbankan Bursa Efek
Indonesia terdiri dari 41 Bank yang go public dan 14 diantaranya memiliki
laporan keuangan yang lengkap selama tahun 2011-2014. Trend positif subsektor
perbankan dalam penyaluran kredit cukup nyata, Tahun 2011 jumlah kredit
mencapai Rp 3.412.463 (dalam Miliar) dan
mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 4.172.672 (dalam Miliar) dan
kemudian meningkat menjadi 4.823.303 (dalam
Miliar) pada tahun 2013 (Bank Indonesia, 2015). Setiap Perusahaan Bank dituntut
untuk memaksimalkan nilai perusahaannya karena semakin tinggi nilai perusahaan
maka investor akan semakin terterik untuk berinvestasi. Nilai perusahaan
mencerminkan perusahaan di mata investor, nilai perusahaan yang diukur dengan Price
Book Value (PBV) merupakan nilai perusahaan yang tercermin lewat harga
pasar saham berbanding dengan nilai
bukunya, semakin tinggi harga pasar dibandingkan dengan nilai bukunya maka akan
semakin tinggi Nilai Perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai
Perusahaan antara lain ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, dan NPL.
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan Nilai Perusahaan yang tinggi, dengan
Nilai Perusahaan yang tinggi maka membuat para calon investor tertarik untuk
berinvestasi. Faktor lain yang mempengaruhi Nilai Perusahaan adalah Risiko
Perusahaan karena dengan Risiko Perusahaan yang tinggi maka pendapatan yang diharapkan
juga tinggi namun saat ini banyak terjadi penyimpangan yang membuat Nilai
perusahaan menurun. Rasio perbakan yang diukur dengan LDR dan NPL juga
merupakan faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan karena dengan pengelolaan
kredit yang salah maka membuat pendapatan perusahaan berkurang sehingga berdampak
bagi Nilai Perusahaan.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh:
1.Return
On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Risiko Perusahaan, Loan
To Deposit Ratio (LDR), dan Non
Performing
Loan (NPL) secara Simultan terhadap Nilai
Perusahaan.
2.Return
On Asset (ROA) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
3.Return
On Equity (ROE) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
4.Risiko
Perusahaan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
5.Loan
To Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
6.Non
Performing Loan (NPL) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan
Teori
Masyarakat
Ekonomi Asean
Peran
perbankan dalam menciptakan produk dan jasa yang berdaya saing menjadi sangat
vital. Perbankan yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi diharapkan
mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan suku bunga yang
bersaing, apalagi di beberapa negara ASEAN memiliki suku bunga yang sangat
rendah seperti Singapura, Malaysia dan Thailand (Medan Bisnis, 2015).
Nilai
Perusahaan
Nurlela
dan Islahudin (2008:7) mengatakan Nilai Perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Rasio untuk
mengukur Nilai ukuran seberapa jauh kemampuan bank dalam membiayai kembali penarikan dana yang
dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Berdasarkan definisi diatas Loan To Deposit Ratio merupakan
salah satu ratio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas bank dan juga
menjadi alat ukur terhadap fungsi intermediasi perbankan.
Non
Performing Loan
Darmawan
(2004) mengatakan Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang
dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan
pengembalian kredit oleh debitur. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil
NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Ketentuan Bank
Indonesia ialah bahwa bank harus menjaga NPL-nya dibawah 5% , hal ini sejalan
dengan ketentuan Bank Indonesia.
Penelitian
Terdahulu
Moniaga
(2013) meneliti tentang Struktur Modal,
Profitabilitas dan Struktur Biaya Terhadap
Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen Dan Kaca Periode 2007 ± 2011. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menujukkan bahwa Struktur modal berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan sedangkan profitabilitas dan struktur biaya tidak
berpengaruh signifikan. Wibowo (2012) meneliti tentang Peran Kinerja Perusahaan
dan Risiko Sistematis Dalam Menentukan Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai
Perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Regresi Moderate.
Hasil penelitian yang pertama: Inflasi memiliki dampak positif dan signifikan
terhadap Risiko Sistematik, namun dampak negatif dan signifikan terhadap
kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Kedua: Risiko Sistematik
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Ketiga: Kinerja Perusahaan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keempat: Risiko Sistematik dan
Kinerja Perusahaan adalah variabel yang menengahi pengaruh inflasi terhadap
nilai perusahaan. Srihayati (2015) meneliti tentang Pengaruh Pada Perusahaan
Perbankan Yang Listing Di Kompas
100. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
hasil penelitian diperoleh korelasi secara simultan antara kinerja kuangan
perbankan terdiri dari CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM secara bersama-sama dan
secara parsial tidak dapat pengaruh
yang signifikan antara kinerja keuangan
perbankan (CAR, NPL,BOPO, LDR, DAN NIM terhadap nilai perusahaan).
METODE PENELITIAN
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
asosiatif dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih (Sugiyono, 2007:5).
Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilakukan pada November 2015 - Februari 2016 dan penelitian ini mengambil
tempat pada Bursa Efek Indonesia.
Populasi dan Sampel
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan di subsektor perbankan yang
berjumlah 41 perusahaan. Jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan jugmental sampling. Perusahaan yang memenuhi syarat berjumlah 14 perusahaan
Metode Analisis
Metode
analisa yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear
berganda, dan pengujian hipotesis F dan uji hpotesis t.
Uji Normalitas
Ghozali
(2007:110) mengatakan Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi data
normal atau tidak. Pengujian dalam penelitian dengan melihat normal probability
plot, grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal
serta mengikuti arah garis diagonal, jika data menyebar jauh dari garis
diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Ghozali
(2007 : 105) mengatakan uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel dependen. Dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu:
1. jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas
Uji
multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variable bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dideteksi
dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.1 atau sama dengan nilai
VIF >10 (Ghozali, 2007 : 92)
Uji Autokorelasi
Ghozali
(2007 : 95) mengatakan Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
adalah dengan melakukan uji Durbin Watson Model regresi dinyatakan bebas
autokorelasi jika DW memenuhi criteria DU<DW<4-DU.
Analisis Regresi Linear Berganda
Pada model regresi ini
adalah untuk melihat pengaruh semua variabel bebas independent
terhadap variabel terikat dependent Dalam hal ini variabel
Independent yang di maksud adalah ROA (X
), ROE (X ), Risiko Perusahaan (X ), LDR (X ), NPL (X ) dan Variabel Dependent adalah nilai
perusahaan (Y). Berikut adalah persamaan regresinya:
Y = β + β X + β X + β X + β X + β X + ε
Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t dan Secara Simultan
Dengan Uji F
Ghozali
(2007 : 110) mengatakan Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara
parsial dari
variabel
independennya. Prosedur yang digunakan untuk melakukan uji t adalah:
Hipotesis
diterima jika t Signifikan < 0,005
Hipotesis
ditolak jika t Signifikan > 0,005
Uji
F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat Prosedur yang digunakan untuk
melakukan uji F adalah:
Hipotesis
diterima jika F Signifikan < 0,005
Hipotesis
ditolak jika F Signifikan > 0,005
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Uji Asumsi Klasik Normalitas

Gambar 2. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 20, 2016
Gambar 2. Menunjukkan
Normal P-P of Regression Standardized Residual menggambarkan
bahwa tidak terdapat masalah pada uji normalitas karena berdasarkan grafik di
atas terlihat titik-titik koordinat antara nilai observasi dengan data
mengikuti garis diagonal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data memiliki data yang berdistribusi normal.
Uji Asumsi Klasik
Heteroskesdastis
Gambar
3. Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Sumber:
Olahan Data SPSS 20, 2016
Gambar
3 menunjukkan grafik Scatterplot yang ditampilkan untuk uji heterokesdastisitas
menampakkan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak ada pola yang jelas
terbentuk serta dalam penyebaran titik-titik tersebut menyebar dibawah dan
diatas angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut mengidentifikasikan tidak terjadinya heterokesdastisitas pada model regresi, sehingga data layak
dipakai.
Uji Multikolineraritas
dapat dilihat pada output coefficient model, dikatakan
tidak terjadi gejala multikolinearitas jika
nilai Tolerance < 1 Hasil perhitungan menghasilkan nilai
dibawah angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi tersebut.
Uji Autokorelasi
dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson (DW) yang didapatkan
adalah sebesar 0,960 maka
dapat disimpulkan bahwa model terjadi autokorelasi positif karena
nilai DW berada di antara 0 sampai dL
(1,3815).
Analisis Regresi Linear Berganda
menunjukkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 2.800 + 0.740X + 0.033 X – 0.291 X – 0.030 X – 0.149 X
Persamaan regresi Y = 2.800 + 0.740X + 0.033 X ± 0.291 X ± 0.030 X
± 0.149 X menggambarkan bahwa variabel bebas (independent) ROA (X
), ROE (X ), BETA (X ), LDR (X ), dan NPL (X )
dalam model regresi tersebut dapat dinyatakan jika satu variabel
independen berubah sebesar 1 (satu) dan lainnya konstan, maka perubahan
variabel terikat (dependen) Nilai Perusahaan (Y) adalah sebesar nilai koefisien
(b) dari nilai variabel independen tersebut. Konstanta () sebesar 2.800
memberikan pengertian bahwa jika ROA (X ), ROE (X ), BETA (X
), LDR (X ), dan NPL (X ) secara serempak atau bersama-sama tidak
mengalami perubahan atau sama dengan nol(0) maka besarnya Nilai Perusahaan (Y)
sebesar 2.800 satuan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari
ROA (X ) sebesar -0.740 yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap
variable dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel ROA (X )
bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) juga akan mengalami peningkatan
sebesar 0,740 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai
b yang merupakan koefisien regresi dari ROE (X ) sebesar 0.033 yang
artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai
arti bahwa jika variabel ROE (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai
Perusahaan (Y) akan mengalami Kenaikkan sebesar 0.033 satuan dengan asumsi
variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien
regresi dari BETA (X ) sebesar -0.291 yang artinya mempunyai pengaruh
negatif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel BETA
(X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan
sebesar 0.291 satuan dengan asumsi variable lain tetap atau konstan. Jika nilai
b yang merupakan koefisien regresi dari LDR (X ) sebesar -0.030
yang artinya mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel dependen (Y)
mempunyai arti bahwa jika variabel LDR (X ) bertambah 1 satuan, maka
Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.030 satuan dengan asumsi
variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien
regresi dari NPL (X ) sebesar -0.149 yang artinya mempunyai pengaruh
negatif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel NPL
(X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan
sebesar 0.149 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan.
Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Regresi (R )
dilihat bahwa nilai Koefisien Korelasi Berganda(R) yang dihasilkan
pada model 1 adalah sebesar 0.863 artinya mempunyai hubungan sangat kuat. Nilai
Koefisien Determinasi (R ) adalah 0,719 atau ,9% Artinya pengaruh ROA (X ), ROE (X ), BETA (X
), LDR (X ), NPL (X ) terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 71,9% dan
sisanya sebesar 29,1% di pengaruhi variabel lain.
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis t dan Uji hipotesis F
dapat dilihat uji t untuk
menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel nilai perusahan secara
parsial. Dan uji F untuk menguji semua variabel bebas yang akan mempengaruhi
variabel nilai perusahaan secara simultan Hasil uji t pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa ROA (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value = 0,005 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak
dan H diterima atau ROA (X ) berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan (Y). ROE (X ) memiliki
tingkat signifikansi p-value = 0,381
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
H diterima dan H ditolak atau ROE (X ) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan (Y). BETA (X ) memiliki tingkat signifikansi
p-value = 0,023 < 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau BETA (X
) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). LDR (X )
memiliki tingkat signifikansi p-value = 0,004 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa H ditolak dan H diterima atau LDR (X ) berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan (Y). NPL (X ) memiliki tingkat signifikansi
p-value = 0,207 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H
ditolak atau NPL (X ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai
Perusahaan (Y). Hasil analisis didapatkan Uji Simultan (uji F) dengan tingkat
signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak
atau H diterima yang berarti bahwa ROA (X ), ROE (X ), BETA (X
), LDR (X ), dan NPL (X ), secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan(Y)
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :
1.Secara simultan ROA, ROE,
Resiko Perusahaan, LDR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor Perbankan Bursa Efek
Indonesia.s
2. Secara parsial ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsector Perbankan Bursa Efek Indonesia.
3. Secara parsial ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsector Perbankan Bursa Efek
Indonesia.
4. Secara parsial Risiko Perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan-perusahaan di subsektor Perbankan Bursa Efek Indonesia.
5. Secara parsial LDR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan
di subsektor
Perbankan Bursa Efek Indonesia.
6. Secara parsial NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor
Perbankan Bursa Efek Indonesia.
Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. ROA
berpengaruh positif signifikan, sehingga disarankan perusahaan yang ada di
subsector perbankan pada bursa efek Indonesia harus meningkatkan pendapatan
agar nilai perusahaan dapat dipertahankan peningkatannya.
2. Melihat
pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan yang positif dan tidak signifikan
sehingga disarankan perusahaan agar dapat lebih memaksimalkan pendapatan agar
kedepanya dapat meningkatkan Nilai Perusahaan.
3. Risiko
Perusahaan harus diminimalkan agar persepsi investor terhadap Nilai Perusahaan
akan lebih membaik dan dapat meningkatkan Nilai Perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia.2015.Statistik
Perbankan Indonesia. http://www . bi . go .
id/id/statistik/perbankan/indonesia/Documents/SPI%20Agustus%202015.pdf). Di
akses tanggal 27 November 2015.
Brigham dan Houston. 2006. Fundamental
of FinancialManagement: Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan.Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.
Darmawan Komang. (2004), Analisis Rasio-Rasio Bank. Bank
Indonesia. Info Bank. Juli. 18-21.
Dendawijaya. 2005. Manajemen
Perbankan. Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta,
Bandung.
Fitryana. 2014. Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening. Universitas Diponogoro.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:KFrqTQ9JCkkJ:eprints.undip.ac.id/43950/1/01_FITRIANA.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Semarang. Di akses 16 Desember 2015. Hal. 1.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS. BP- Universitas
Diponogoro,Semarang.
Hartono dan Jogiyanto. 2010. Teori
Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. BPFE, Yogyakarta.
Jones. 2002. Understanding and
Managing Organizational Behavior. Prentice Hal, New Jersey. Medan Bisnis.2015.
Peran Dan Kesiapan Perbankan Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN.http://webcache . googleusercontent . com/search?q=cache:wonQkb1LrhAJ:www
. medanbisnisdaily . com/m/news/read/2015/03/27/154707/peran-dan-kesiapan-perbankan-menghadapi-masyarakat-ekonomi
asean/+&cd= 1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a. Diakses 21
Maret 2015. Hal. 1.
Moniaga Fernandes. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan
Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca
Periode 2007 ± 2011. Jurnal EMBA. FEB Unsrat http://ejournal . unsrat
. ac . id/index . php/emba/article/view/2706. Manado.
Di akses 16 Desember 2015.Hal. 433-442.
Mulyono dan Teguh. 2001. Analisis
Laporan Keuangan untuk Perbankan. Edisi Kelima. BPFE ± UGM, Yogyakarta.
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty,
Yogyakarta.
Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase
Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating: Studi Empiris pada
Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi XI Pontianak 2008.http://stiepena . ac . id/wp-content/uploads/2012/02/paper7
. doc. Di akses tanggal 27 November 2015. Hal.7.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
CV. Alfabeta, Bandung.
Srihayati. 2015. Pengaruh Kinerja
Keuangan Perbankan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Metode TRELQ¶V 4
Pada
Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Kompas 100. Prosiding Penelitian
Sivitas Akademika (Sosial Dan Humaniora). Universitas
Islam Bandung.http://webcache . googleusercontent.com/search?q=cache:np5bXWANsEUJ:karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/manajemen/article/download/467/pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Bandung. Di akses 16 Desember 2015. Hal. 1.
Welley Morenly. 2015. Faktor
Faktor Yang Mempengruhi Nilai Perusahaan Di Sektor Pertanian Pada Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2013. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT. http://webcache .googleusercontent.com/search?q=cache:DtkxRXCWQxcJ:id.portalgaruda.org/%3Fref%3Dbrowse%26mod%3Dviewjournal%26journal%3D1025%26issue%3D%2520Vol%25203,%2520No%25201%2520(2015):%2520Jurnal%2520EMBA,%2520HAL%2520951%25201071+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Manado. Di akses 16 Desember 2015 Hal. 972-983.
Wibowo Agung. 2012. Peran
Kinerja Perusahaan dan Risiko Sistematis Dalam Menentukan Pengaruh Inflasi Terhadap
Nilai Perusahaan. Media Ekonomi Dan Manajemen. Fakultas
Ekonomi UNTAG.http://webcache . googleusercontent . com/search?q=cache:w4X94i3QAXoJ:jurnal
. untagsmg . ac . id/index . php/fe/article/download/191/252+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Semarang.
Di akses 16 Desember 2015.Hal. 1.
REFERENSI
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11585
(Jurnal EMBA, Vol 4 No 1 Maret 2016. Hal. 181-191)