Wednesday, 16 November 2016

Jurnal Nilai Perusahaan



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN SUBSEKTOR
PERBANKAN PADA BEI DALAM MENGHADAPI MEA

Oleh :
Switli Repi
Sri Murni
Decky Adare
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak
Nilai perusahaan merupakan harga pasar per saham berbanding dengan nilai buku per saham, dengan semakin tingginya harga saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah ROA,  ROE, Risiko Perusahaan,  LDR dan NPL.  Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, NPL terhadap Nilai Perusahaan, secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan sampel 14 perusahaan diperoleh melalui metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan regresi  berganda yang sebelumnya di uji dengan asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara parsial ROA berpengaruh positif dan signifikan, terhadap nilai perusahaan, ROE berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, Risiko Perusahaan dan LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan NPL berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan sebaiknya memperhatikan ROE, dan NPL, karena dapat berdampak pada Nilai Perusahaan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan yang ingin dicapai melalui Masyarakat Ekonomi Asean, adalah aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas. Berdasarkan Keputusan Presiden NO.6/2014, tentang peningkatan daya saing menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean,  pemerintah Indonesia sudah menyiapkan pengembangan sektor industri perbankan, agar bisa bersaing dalam pasar bebas ASEAN, Perbankan yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi diharapkan mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan suku bunga yang bersaing. Subsektor perbankan Bursa Efek Indonesia terdiri dari 41 Bank yang go public dan 14 diantaranya memiliki laporan keuangan yang lengkap selama tahun 2011-2014. Trend positif subsektor perbankan dalam penyaluran kredit cukup nyata, Tahun 2011 jumlah kredit mencapai Rp 3.412.463 (dalam  Miliar) dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 4.172.672 (dalam Miliar) dan kemudian meningkat menjadi  4.823.303 (dalam Miliar) pada tahun 2013 (Bank Indonesia, 2015). Setiap Perusahaan Bank dituntut untuk memaksimalkan nilai perusahaannya karena semakin tinggi nilai perusahaan maka investor akan semakin terterik untuk berinvestasi. Nilai perusahaan mencerminkan perusahaan di mata investor, nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (PBV) merupakan nilai perusahaan yang tercermin lewat harga pasar saham  berbanding dengan nilai bukunya, semakin tinggi harga pasar dibandingkan dengan nilai bukunya maka akan semakin tinggi Nilai Perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan antara lain ROA, ROE, Risiko Perusahaan, LDR, dan NPL. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan Nilai Perusahaan yang tinggi, dengan Nilai Perusahaan yang tinggi maka membuat para calon investor tertarik untuk berinvestasi. Faktor lain yang mempengaruhi Nilai Perusahaan adalah Risiko Perusahaan karena dengan Risiko Perusahaan yang tinggi maka pendapatan yang diharapkan juga tinggi namun saat ini banyak terjadi penyimpangan yang membuat Nilai perusahaan menurun. Rasio perbakan yang diukur dengan LDR dan NPL juga merupakan faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan karena dengan pengelolaan kredit yang salah maka membuat pendapatan perusahaan berkurang sehingga berdampak bagi Nilai Perusahaan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh:
1.Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Risiko Perusahaan, Loan To Deposit Ratio (LDR), dan Non
Performing Loan (NPL) secara Simultan terhadap Nilai Perusahaan.
2.Return On Asset (ROA) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
3.Return On Equity (ROE) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
4.Risiko Perusahaan secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
5.Loan To Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.
6.Non Performing Loan (NPL) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Masyarakat Ekonomi Asean
Peran perbankan dalam menciptakan produk dan jasa yang berdaya saing menjadi sangat vital. Perbankan yang memiliki fungsi sebagai lembaga intermediasi diharapkan mampu menyediakan kredit kepada sektor-sektor produktif dengan suku bunga yang bersaing, apalagi di beberapa negara ASEAN memiliki suku bunga yang sangat rendah seperti Singapura, Malaysia dan Thailand (Medan Bisnis, 2015).
Nilai Perusahaan
Nurlela dan Islahudin (2008:7) mengatakan Nilai Perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Rasio untuk mengukur Nilai ukuran seberapa jauh kemampuan bank dalam  membiayai kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Berdasarkan definisi diatas Loan To Deposit Ratio merupakan salah satu ratio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likuiditas bank dan juga menjadi alat ukur terhadap fungsi intermediasi perbankan.

Non Performing Loan
Darmawan (2004) mengatakan Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Ketentuan Bank Indonesia ialah bahwa bank harus menjaga NPL-nya dibawah 5% , hal ini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia.
Penelitian Terdahulu
Moniaga (2013) meneliti tentang  Struktur Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya Terhadap  Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen Dan Kaca Periode 2007  ± 2011. Metode penelitian yang  digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menujukkan bahwa Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan profitabilitas dan struktur biaya tidak berpengaruh signifikan. Wibowo (2012) meneliti tentang Peran Kinerja Perusahaan dan Risiko Sistematis Dalam Menentukan Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Regresi Moderate. Hasil penelitian yang pertama: Inflasi memiliki dampak positif dan signifikan terhadap Risiko Sistematik, namun dampak negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Kedua: Risiko Sistematik berpengaruh  negatif dan  signifikan  terhadap  kinerja perusahaan  dan nilai perusahaan. Ketiga:  Kinerja Perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keempat: Risiko Sistematik dan Kinerja Perusahaan adalah variabel yang menengahi pengaruh inflasi terhadap nilai perusahaan. Srihayati (2015) meneliti tentang Pengaruh Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing  Di Kompas 100.  Metode penelitian yang  digunakan adalah analisis regresi berganda. hasil penelitian diperoleh korelasi secara simultan antara kinerja kuangan perbankan terdiri dari CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM secara bersama-sama dan secara parsial tidak  dapat pengaruh yang  signifikan antara kinerja keuangan perbankan (CAR, NPL,BOPO, LDR, DAN NIM terhadap nilai perusahaan).



METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian  yang  digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2007:5).
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada November 2015 - Februari 2016 dan penelitian ini mengambil tempat pada Bursa Efek Indonesia.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan di subsektor perbankan yang berjumlah 41 perusahaan. Jumlah  sampel ditentukan dengan menggunakan jugmental sampling. Perusahaan yang  memenuhi syarat berjumlah  14 perusahaan
Metode Analisis
Metode analisa yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, dan pengujian hipotesis F dan uji hpotesis t.
Uji Normalitas
Ghozali (2007:110) mengatakan Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan variabel terikat keduanya memiliki distribusi data normal atau tidak. Pengujian dalam penelitian dengan melihat normal probability plot, grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta mengikuti arah garis diagonal, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2007 : 105) mengatakan uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan  untuk  menguji apakah  model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang  baik seharusnya tidak  terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation  factor (VIF). Nilai cut  off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.1 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2007 : 92)
Uji Autokorelasi
Ghozali (2007 : 95) mengatakan Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson Model regresi dinyatakan bebas autokorelasi jika DW memenuhi criteria DU<DW<4-DU.
Analisis Regresi Linear Berganda
Pada model regresi  ini adalah untuk melihat pengaruh semua variabel bebas  independent  terhadap variabel terikat dependent Dalam hal ini variabel Independent  yang di maksud adalah ROA (X ), ROE (X ), Risiko Perusahaan (X ), LDR (X ), NPL (X )  dan Variabel Dependent adalah nilai perusahaan (Y). Berikut adalah persamaan regresinya:
Y = β + β X + β X + β X + β X + β X + ε

Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t dan Secara Simultan Dengan Uji F
Ghozali (2007 : 110) mengatakan Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel independennya. Prosedur yang digunakan untuk melakukan uji t adalah:
Hipotesis diterima jika t Signifikan < 0,005
Hipotesis ditolak jika t Signifikan > 0,005
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat Prosedur yang digunakan untuk melakukan uji F adalah:
Hipotesis diterima jika F Signifikan < 0,005
Hipotesis ditolak jika F Signifikan > 0,005

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Uji Asumsi Klasik Normalitas




Gambar 2. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS 20, 2016
Gambar 2. Menunjukkan  Normal P-P of Regression Standardized Residual menggambarkan bahwa tidak terdapat masalah pada uji normalitas karena berdasarkan grafik di atas terlihat titik-titik koordinat antara nilai observasi dengan data mengikuti garis diagonal,  sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki data yang berdistribusi normal.

Uji Asumsi Klasik Heteroskesdastis




Gambar 3. Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Sumber: Olahan Data SPSS 20, 2016
Gambar 3 menunjukkan grafik Scatterplot yang ditampilkan untuk uji heterokesdastisitas menampakkan titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak ada pola yang jelas terbentuk serta dalam penyebaran titik-titik tersebut menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut mengidentifikasikan tidak terjadinya heterokesdastisitas pada model regresi, sehingga data layak dipakai.
Uji Multikolineraritas
dapat dilihat pada output coefficient model, dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas jika
nilai Tolerance < 1 Hasil perhitungan menghasilkan nilai dibawah angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi tersebut.
Uji Autokorelasi
dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson (DW) yang didapatkan adalah sebesar 0,960 maka
dapat disimpulkan bahwa model terjadi autokorelasi positif karena nilai DW  berada di antara 0 sampai dL
(1,3815).
Analisis Regresi Linear Berganda
menunjukkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 2.800 + 0.740X + 0.033 X – 0.291 X – 0.030 X – 0.149 X
Persamaan regresi Y = 2.800 + 0.740X + 0.033 X ± 0.291 X ± 0.030 X ± 0.149 X  menggambarkan bahwa variabel bebas (independent) ROA (X ), ROE (X ), BETA (X ), LDR (X ), dan NPL (X ) dalam model regresi tersebut dapat dinyatakan jika satu variabel independen berubah sebesar 1 (satu) dan lainnya konstan, maka perubahan variabel terikat (dependen) Nilai Perusahaan (Y) adalah sebesar nilai koefisien (b) dari nilai variabel independen tersebut. Konstanta () sebesar 2.800 memberikan pengertian bahwa jika ROA (X ), ROE (X ), BETA (X ), LDR (X ), dan NPL (X ) secara serempak atau bersama-sama tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol(0) maka besarnya Nilai Perusahaan (Y) sebesar 2.800 satuan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari ROA (X ) sebesar -0.740 yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variable dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel ROA (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,740 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari ROE (X ) sebesar 0.033 yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel ROE (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami Kenaikkan sebesar 0.033 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari BETA (X ) sebesar -0.291 yang artinya mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel BETA (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.291 satuan dengan asumsi variable lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari LDR (X ) sebesar -0.030 yang artinya mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel LDR (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.030 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan. Jika nilai b yang merupakan koefisien regresi dari NPL (X ) sebesar -0.149 yang artinya mempunyai pengaruh negatif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai arti bahwa jika variabel NPL (X ) bertambah 1 satuan, maka Nilai Perusahaan (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.149 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan.
Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Regresi (R )
dilihat bahwa nilai Koefisien Korelasi Berganda(R) yang dihasilkan pada model 1 adalah sebesar 0.863 artinya mempunyai hubungan sangat kuat. Nilai Koefisien Determinasi (R ) adalah 0,719 atau ,9%  Artinya pengaruh ROA (X ), ROE (X ), BETA (X ), LDR (X ), NPL (X ) terhadap Nilai Perusahaan adalah sebesar 71,9% dan sisanya sebesar 29,1% di pengaruhi variabel lain.
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis t dan Uji hipotesis F
dapat  dilihat uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel nilai perusahan secara parsial. Dan uji F untuk menguji semua variabel bebas yang akan mempengaruhi variabel nilai perusahaan secara simultan Hasil uji t pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ROA (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value = 0,005 <  0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau ROA (X ) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y).  ROE (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value =  0,381 >  0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H ditolak atau ROE (X ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). BETA (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value =  0,023 <  0,05,  maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau BETA (X ) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). LDR (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value = 0,004 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau LDR (X ) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). NPL (X ) memiliki tingkat signifikansi p-value = 0,207 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H diterima dan H ditolak atau NPL (X ) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Y). Hasil analisis didapatkan Uji Simultan (uji F) dengan tingkat signifikan p-value = 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak atau H diterima yang berarti bahwa ROA (X ), ROE (X ), BETA (X ), LDR (X ), dan NPL (X ), secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan(Y)

PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :
1.Secara simultan  ROA, ROE, Resiko Perusahaan, LDR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor Perbankan Bursa Efek Indonesia.s
2. Secara parsial ROA  berpengaruh  signifikan terhadap nilai perusahaan  pada perusahaan-perusahaan  di subsector Perbankan Bursa Efek Indonesia.
3. Secara parsial ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsector Perbankan Bursa Efek Indonesia.
4. Secara parsial Risiko Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap  nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor Perbankan Bursa Efek Indonesia.
5. Secara parsial LDR berpengaruh signifikan terhadap  nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor
Perbankan Bursa Efek Indonesia.
6. Secara parsial NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan di subsektor
Perbankan Bursa Efek Indonesia.
Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. ROA berpengaruh positif signifikan, sehingga disarankan perusahaan yang ada di subsector perbankan pada bursa efek Indonesia harus meningkatkan pendapatan agar nilai perusahaan dapat dipertahankan peningkatannya.
2. Melihat pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan yang positif dan tidak signifikan sehingga disarankan perusahaan agar dapat lebih memaksimalkan pendapatan agar kedepanya dapat meningkatkan Nilai Perusahaan.
3. Risiko Perusahaan harus diminimalkan agar persepsi investor terhadap Nilai Perusahaan akan lebih membaik dan dapat meningkatkan Nilai Perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia.2015.Statistik Perbankan Indonesia. http://www . bi . go . id/id/statistik/perbankan/indonesia/Documents/SPI%20Agustus%202015.pdf). Di akses tanggal 27 November 2015.
Brigham dan Houston. 2006. Fundamental of  FinancialManagement: Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.
Darmawan Komang. (2004), Analisis Rasio-Rasio Bank. Bank Indonesia. Info Bank. Juli. 18-21.
Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua, Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor Jakarta.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung.
Fitryana. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi,  Keputusan Pendanaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Sebagai  Variabel Intervening.  Universitas Diponogoro.http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:KFrqTQ9JCkkJ:eprints.undip.ac.id/43950/1/01_FITRIANA.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Semarang. Di akses 16 Desember 2015. Hal. 1.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program  SPSS.  BP- Universitas Diponogoro,Semarang.
Hartono dan Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. BPFE, Yogyakarta.
Jones. 2002. Understanding and Managing Organizational Behavior. Prentice Hal, New Jersey. Medan Bisnis.2015. Peran Dan Kesiapan Perbankan Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.http://webcache . googleusercontent . com/search?q=cache:wonQkb1LrhAJ:www . medanbisnisdaily . com/m/news/read/2015/03/27/154707/peran-dan-kesiapan-perbankan-menghadapi-masyarakat-ekonomi asean/+&cd= 1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a. Diakses 21 Maret 2015. Hal. 1.
Moniaga Fernandes. 2013.  Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca Periode 2007 ± 2011. Jurnal EMBA. FEB Unsrat http://ejournal . unsrat . ac . id/index . php/emba/article/view/2706.  Manado.  Di akses 16 Desember 2015.Hal. 433-442.
Mulyono dan Teguh. 2001. Analisis Laporan Keuangan untuk Perbankan. Edisi Kelima. BPFE ± UGM, Yogyakarta.
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 2008.http://stiepena . ac . id/wp-content/uploads/2012/02/paper7 . doc. Di akses tanggal 27 November 2015. Hal.7.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta, Bandung.
Srihayati. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Perbankan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Metode TRELQ¶V 4 Pada Perusahaan Perbankan Yang Listing Di Kompas 100. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika (Sosial Dan Humaniora). Universitas Islam Bandung.http://webcache . googleusercontent.com/search?q=cache:np5bXWANsEUJ:karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/manajemen/article/download/467/pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Bandung. Di akses 16 Desember 2015. Hal. 1.
Welley Morenly. 2015. Faktor Faktor Yang Mempengruhi Nilai Perusahaan Di Sektor Pertanian Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013. Jurnal EMBA. FEB UNSRAT.  http://webcache .googleusercontent.com/search?q=cache:DtkxRXCWQxcJ:id.portalgaruda.org/%3Fref%3Dbrowse%26mod%3Dviewjournal%26journal%3D1025%26issue%3D%2520Vol%25203,%2520No%25201%2520(2015):%2520Jurnal%2520EMBA,%2520HAL%2520951%25201071+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. Manado. Di akses 16 Desember 2015 Hal. 972-983.
Wibowo Agung. 2012. Peran Kinerja Perusahaan dan Risiko Sistematis Dalam Menentukan Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan. Media Ekonomi Dan Manajemen. Fakultas Ekonomi UNTAG.http://webcache . googleusercontent . com/search?q=cache:w4X94i3QAXoJ:jurnal . untagsmg . ac . id/index . php/fe/article/download/191/252+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id.  Semarang.  Di akses 16 Desember 2015.Hal. 1.

REFERENSI
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/11585 (Jurnal EMBA, Vol 4 No 1 Maret 2016. Hal. 181-191)

No comments:

Post a Comment